Advertisement
,

Kecamatan Kresek Usulkan 5 Bedah Rumah di 3 Desa

Senin, 22 April 2024, April 22, 2024 WIT Last Updated 2024-04-22T15:18:41Z


TANGERANG, Gemabanten.com - Kecamatan Kresek mengusulkan program bedah rumah bagi lima rumah tidak layak huni di tiga desa, yakni dua di Desa Kemuning, dua di Desa Kresek, satu di Desa Koper. 


Salah satu rumah yang masuk program bedah rumah di Desa Koper adalah milik warga bernama Sahroni.




Plt Camat Kresek Muhamad Romli menjelaskan, pihak kecamatan telah mengonfirmasi ke pihak desa terkait kondisi rumah Sahroni yang tidak layak huni. Setelah itu, pihak kecamatan mengajukan surat permohonan ke Dinas Perkim dan Dinas Sosial untuk melakukan peninjauan ke lokasi rumah tidak layak huni tersebut.


“Hari Rabu kemarin Dinas sosial dan Dinas Perkim sudah melakukan peninjauan ke tempat di mana nantinya akan dilakukan bedah rumah, untuk usulan bedah rumah terdapat sebanyak lima rumah yaitu dua di Desa Kemuning, dua di Desa Kresek, satu di Desa Koper. Semua rumah ini akan di bedah satu per satu di luar dari pagu Gebrak Pakumis, karena memang kondisinya sudah tidak memungkinkan,” ujarnya saat diwawancarai oleh Diskominfo Kabupaten Tangerang pada Jumat (19/04/2024).


Ia mengatakan, tahun ini akan dilakukan di 25 rumah yang tidak layak huni dalam program Gerakan Bersama Atasi Kawasan Padat Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis). Sedangkan lima rumah yang diusulkan tersebut tidak termasuk dalam program Gebrak Pakumis.


“Untuk mengentaskan kawasan padat kumuh dan miskin kami dari Kecamatan sendiri juga telah mengamalkan 11 pembedahan rumah di tahun 2023, dan untuk tahun 2024 ini akan ada 10 rumah yang akan di bedah dengan menggunakan APBD Kecamatan serta 4 rumah usulan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), maka keseluruhannya terdapat 14 rumah yang akan dibedah diluar dari program Gebrak Pakumis,” jelasnya.


Muhamad Romli berharap dengan adanya bedah rumah dan program Gebrak Pakumis bisa mengurangi kemiskinan yang berdampak pada angka stunting di Kabupaten Tangerang dan semoga masyarakat bisa merasakan dampak yang signifikan dari program yang telah dilakukan oleh Pemerintah.


“Harapannya ke depan saya meminta untuk pihak desa tetap menganggarkan dan mengalokasikan anggaran bedah rumah yang tidak layak huni, karena dampak dari kawasan padat kumuh dan miskin ini bisa menjadi keluarga yang rawan stunting makan kami semua harus memprioritaskan mana saja yang harus didahulukan untuk dibenahi bersama-sama,” harapnya.

(red)