TANGERANG, Gemabanten.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tangerang melakukan monitoring ke sejumlah pasar yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Monitoring dilakukan di tiga tempat yakni Pasar Tradisional Kelapa Dua, Pasar Modern Sinpasa dan juga Farmers Market Summarecon Mall Serpong.
Kegiatan monitoring tersebut dilakukan dalam rangka menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Direktur Utama Perumda Pasar NKR Finny Widiyanti mengatakan dari hasil pantauan perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok terpantau cukup aman dan harga relatif menurun, walau terlihat ada kenaikan harga pada beberapa komoditi, namun kenaikan harga tersebut tidak signifikan.
Tadi sudah kita lakukan monitoring, ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga seperti cabai merah, beras dan juga minyak goreng. Namun, ada beberapa komoditi yang juga mengalami kenaikan harga karna menjelang lebaran seperti bawang merah," ucap Finny pada kegiatan monitoring di Pasar Kelapa Dua, Kamis (4/4/2024).
Pada kegiatan tersebut, turut dilakukan kegiatan intensifikasi pengawasan pangan pada sejumlah bahan makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya dengan menggandeng Balai POM Kabupaten Tangerang yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.
Kepala Seksi Farmasi dan Pengawasan Keamanan Pangan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desi Tirtawati mengatakan pengawasan tersebut dilakukan dengan melakukan pengujian pada sejumlah sampel bahan makanan seperti, mie kuning, tahu, pacar cina dan lainnya.
Sampel bahan makanan tersebut diambil di tiga tempat yakni Pasar Tradisional Kelapa Dua, Pasar Modern Sinpasa dan juga Farmers Market Summarecon Mall Serpong.
"Di Pasar Kelapa Dua ini kami menguji 10 sampel bahan makanan, lalu di Pasar Modern Sinpasa ada 11 sampel dan juga Farmers Market Summarecon Mall Serpong kami menguji 4 sampel, dengan parameter empat bahan berbahaya yaitu Boraks, Formalin, pewarna Rhodamin B dan Methanil Yellow," jelasnya.
Desi mengungkapkan pada pengujian sampling tersebut pihaknya menemukan kandungan bahan berbahaya pada sejumlah bahan makanan yang diuji seperti Formalin, Boraks dan Rhodamin B.
"Di Pasar Kelapa Dua kami menemukan 1 sampel positif formalin dan boraks pada mie kuning dan 1 sampel positif Rhodamin B pada pacar cina. Sedangkan di Pasar Modern Sinpasa, terdapat 1 sampel positif formalin pada tahu putih besar," ungkapnya.
Ia menuturkan nantinya hasil dari intensifikasi tersebut akan ditindaklanjuti dengan memberikan surat peringatan kepada pegadang yang menjual bahan makanan tersebut untuk tidak lagi menjual bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Desi mengatakan pihaknya juga akan turut berkoordinasi dengan PD Pasar terkait hal tersebut.
"Kami akan komunikasikan kepada pedagang bahwa salah satu bahan makanan yang dijual tidak memenuhi syarat jual, lalu akan kami beri surat peringatan untuk tidak lagi menjual bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya dan juga nantinya akan dilakukan pembinaan," tuturnya.
(Red)