Advertisement
,

Inovasi MOMRESTI: Solusi Digital Kurangi Risiko Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang

Senin, 12 Agustus 2024, Agustus 12, 2024 WIT Last Updated 2024-08-12T08:08:09Z

Kabupaten Tangerang, //Gemabanten.com -  kembali berinovasi dengan menghadirkan MOMRESTI (Mobile Obstetri Massage Resiko Tinggi), sebuah inovasi berbasis teknologi yang dirancang untuk mengurangi risiko kematian ibu hamil, terutama mereka yang memiliki kondisi kehamilan berisiko tinggi. Inovasi ini diimplementasikan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukawali sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil melalui pemantauan intensif berbasis teknologi mobile.

Latar belakang MOMRESTI muncul dari kekhawatiran atas tingginya angka kematian ibu hamil di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 4.627 jiwa, meningkat 10,25% dari tahun sebelumnya. Di Kabupaten Tangerang sendiri, pada tahun 2018 tercatat 44 kasus kematian ibu hamil, dengan penyebab terbanyak adalah preeklamsia dan eklamsia, dua kondisi berbahaya yang sering kali sulit didiagnosis dan membutuhkan penanganan segera.

UPTD Puskesmas Sukawali mengidentifikasi adanya ibu hamil dengan risiko tinggi di enam desa dalam wilayah kerjanya. Hingga Juli 2022, terdapat dua kasus kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dari ibu hamil yang mengalami preeklamsia. Kasus ini terjadi karena kurangnya pemantauan yang intensif terhadap kunjungan kehamilan ibu-ibu dengan risiko tinggi. MOMRESTI hadir untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan teknologi mobile monitoring, yakni melalui grup WhatsApp khusus untuk ibu hamil berisiko tinggi.

Melalui grup WhatsApp ini, ibu hamil dengan risiko tinggi dapat berkomunikasi secara langsung dengan tenaga kesehatan, termasuk dokter, bidan, ahli gizi, dan kader kesehatan lainnya. Pemantauan ini memungkinkan deteksi dini terhadap kondisi yang berpotensi membahayakan ibu hamil, sehingga tindakan medis yang diperlukan dapat segera dilakukan. Selain itu, grup ini juga menjadi platform edukasi di mana ibu hamil dapat mendapatkan informasi yang tepat mengenai kehamilan dan perawatan yang harus mereka jalani.

Tujuan utama dari MOMRESTI adalah untuk menurunkan angka kematian ibu akibat preeklamsia dan eklamsia di wilayah kerja Puskesmas Sukawali. Inovasi ini memanfaatkan teknologi digital yang sederhana namun efektif untuk memastikan bahwa setiap ibu hamil, terutama yang berada di daerah terpencil, mendapatkan perhatian dan perawatan yang mereka butuhkan. Dengan akses yang mudah dan tanpa batasan waktu, MOMRESTI memungkinkan pemantauan kehamilan yang lebih konsisten dan intensif.

Manfaat dari penerapan MOMRESTI tidak hanya dirasakan oleh ibu hamil, tetapi juga oleh Puskesmas Sukawali sebagai penyedia layanan kesehatan. Dengan adanya pemantauan yang lebih baik, potensi komplikasi kehamilan dapat diminimalkan, dan tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih awal. Bagi ibu hamil, terutama mereka yang memiliki risiko tinggi, inovasi ini memberikan rasa aman karena mereka tahu bahwa mereka selalu berada dalam pantauan tenaga kesehatan yang siap membantu kapan saja.

Hasil implementasi MOMRESTI sejak Agustus 2022 hingga Juni 2023 menunjukkan hasil yang positif. Kasus preeklamsia dan eklamsia di wilayah kerja Puskesmas Sukawali berhasil ditekan, dengan jumlah kasus tidak mencapai lebih dari lima orang dalam periode tersebut. Ini merupakan pencapaian yang signifikan, mengingat sebelumnya kondisi ini menjadi penyebab utama kematian ibu hamil di wilayah tersebut.

MOMRESTI adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam layanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien. Di era digital yang terus berkembang, inovasi seperti MOMRESTI menawarkan solusi praktis yang dapat direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, MOMRESTI diharapkan dapat menjadi model bagi inovasi pelayanan kesehatan ibu hamil di seluruh Indonesia, khususnya dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil akibat kondisi berisiko tinggi.



Red.