Advertisement
,

Pos Gizi Anak Sagita: Inovasi untuk Menangani Masalah Gizi pada Balita di Kabupaten Tangerang

Senin, 12 Agustus 2024, Agustus 12, 2024 WIT Last Updated 2024-08-12T07:50:32Z

Kabupaten Tangerang,//Gemabanten.com - melalui Puskesmas Caringin, telah meluncurkan inovasi yang dikenal sebagai Pos Gizi Anak Sagita untuk menangani masalah gizi buruk dan stunting pada balita. Inovasi ini merupakan bagian dari upaya daerah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam urusan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan desa.

Masalah gizi, seperti kurus (wasting) dan stunting, telah menjadi perhatian utama di wilayah Puskesmas Caringin. Wasting adalah kondisi ketika berat badan anak menurun secara signifikan, berada jauh di bawah standar pertumbuhan, dan sering kali terkait dengan kekurangan gizi akut. Stunting, di sisi lain, adalah kondisi di mana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi yang berkelanjutan. Kedua masalah ini memiliki dampak jangka panjang yang serius, termasuk peningkatan risiko kematian pada anak yang mengalami wasting serta dampak perkembangan kognitif dan fisik yang terhambat pada anak yang stunting.

Untuk mengatasi tantangan ini, Pos Gizi Anak Sagita didirikan sebagai sarana intervensi langsung di tingkat desa. Pos gizi ini berfungsi sebagai pusat pemulihan gizi (PPG) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai gizi dan kesehatan, sekaligus mendukung pemulihan kondisi gizi anak yang kurang atau buruk. Melalui pos gizi ini, ibu balita didampingi oleh kader kesehatan dan tenaga medis untuk mendapatkan edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat, praktik pemeliharaan kesehatan, serta asuhan gizi yang baik untuk bayi dan balita.

Kegiatan di Pos Gizi Anak Sagita melibatkan berbagai program lintas sektor dan didukung oleh tenaga kesehatan yang beragam, termasuk pelaksana gizi, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan desa, serta petugas promosi kesehatan dan sanitasi. Edukasi yang diberikan mencakup penyuluhan tentang gizi seimbang, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, perawatan kesehatan gigi dan mulut, serta sanitasi yang baik. Selain itu, ibu balita juga diajarkan cara membuat menu makanan sehat dan seimbang yang dapat diterapkan di rumah, serta praktek asuhan gizi yang sesuai untuk anak-anak mereka.

Salah satu hasil nyata dari program ini adalah peningkatan berat badan pada anak-anak peserta. Dalam kurun waktu 10 hari, delapan balita menunjukkan kenaikan berat badan yang signifikan setelah mengikuti kegiatan di Pos Gizi. Selain itu, pengetahuan ibu balita mengenai gizi dan kesehatan balita meningkat, dan mereka lebih memahami pentingnya penerapan pola makan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pos Gizi Anak Sagita tidak hanya berfokus pada perbaikan status gizi balita tetapi juga berupaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang tepat kepada ibu-ibu balita, program ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung pertumbuhan anak yang optimal.

Melalui inovasi ini, Kabupaten Tangerang berhasil menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah gizi dan kesehatan masyarakat di tingkat desa. Pos Gizi Anak Sagita menjadi model yang dapat diadopsi oleh daerah lain untuk mengurangi prevalensi gizi buruk, wasting, dan stunting, serta meningkatkan kualitas hidup anak-anak di seluruh Indonesia. Program ini juga mencerminkan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadirkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk masalah gizi di masyarakat.


Red.