Lebak,//Gemabanten.com - Menanggapi ramainya Issue dugaan Perselingkuhan Kepala Desa Jagabaya, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten. Bersama bawahannya hingga menimbulkan kegaduhan di khalayak masyarakat setempat membuat Forum warga Bersatu Banten (Forwatu Banten) Mengambil Sikap.
Bertempat di Sekretariat Bersama Forwatu Banten pada Kamis, 07/11/2024. Pukul 17.30 WIB. Puluhan pengurus Forwatu Banten melakukan pernyataan sikap Bersama dengan tema JAGA KONDUSIFITAS JAGABAYA dari issue dugaan perselingkuhan kepala Desa Jagabaya, Kecamatan Warunggunung.
Adapun Point point pernyataan yang di sampaikan Presidium Forwatu Banten Arwan, S.Pd., M.Si Ialah sebagai berikut;
1) Forwatu Banten meminta semua Pihak untuk Menahan Diri di Kasus Dugaan Perselingkuhan Kepala Desa Jagabaya
2) Forwatu Banten Meminta Pihak yang menunggangi dengan Kepentingan tertentu untuk Mundur jika tidak berhadapan langsung dengan Forwatu Banten
3) Forwatu Banten meminta warga Jagabaya untuk Menjaga Kondusifitas dan tidak Terprovokasi
4) Forwatu Banten tidak terlibat dalam Upaya untuk Mendongkel Kekuasaan seseorang tanpa Dasar
5) Forwatu Banten siap mengadvokasi seluruh warga yang mendapatkan Ancaman atau Intimidasi baik dari Pihak Kepala Desa maupun Pihak Lain yang memperkeruh Suasana.
Wakil Presidium IV Forwatu Banten Eroy Bavik Habibie, S.H menyampaikan, soal issue dugaan perselingkuhan Kepala Desa dengan bawahannya dinilai masih belum pasti kebenarannya.
" Saya minta kepada semua pihak khususnya masyarakat jaganaya agar bisa menahan diri tidak mudah terpancing dan terprovokasi oleh issue-issue yang akan berdampak pada kegaduhan di masyarakat " Kata Eroy
Eroy menambahkan soal issue dugaan perselingkuhan Kepala Desa Jagabaya dengan bawahannya biarkan menjadi tugas pihak-pihak yang berwenang untuk meluruskan masalah tersebut.
" Kami Forwatu Banten tidak berada di pihak manapun, namun sebagai putra daerah kami berharap kondusifitas serta marwah Warunggunung tetap terjaga, jangan sampai tercemari dengan issue-issue yang belum tentu kebenarannya " Pungkasnya.
Ahmad Khotib
