Advertisement
,

Peran Strategis KAI dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Warenk.Mp - Redaksi
Sabtu, 12 April 2025, April 12, 2025 WIT Last Updated 2025-04-13T02:49:48Z


Peran Strategis KAI dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional



Nama : Ratu Siti Saadiyah Jasmine

Nim : 6661220139

Kelas : 6B Administrasi Publik 

Mata Kuliah : Ketahanan Pangan 

Dosen Pengampu : Nikki Prafitri, S.Sos., M.Si


Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Melalui email ini, saya ingin mengirimkan artikel opini yang saya tulis dengan judul


Peran Strategis KAI dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional


Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan 

bangsa, terlebih bagi Indonesia sebagai negara agraris dengan populasi yang sangat 

besar. Di tengah tantangan perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan distribusi 


logistik yang belum merata, peran transportasi menjadi sangat krusial dalam 

menjamin kelancaran pasok bahan pangan dari daerah penghasil ke wilayah 

konsumsi. Dalam konteks ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI 

menunjukkan kontribusi yang nyata dan terus berkembang dalam mendukung 

ketahanan pangan nasional.


Berdasarkan data terbaru, sepanjang Januari hingga Februari 2025, KAI 

berhasil mengangkut 110.558 ton hasil perkebunan, naik 2% dibandingkan periode 

yang sama tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, angkutan pupuk pun melonjak 

signifikan, mencapai 5.190 ton atau naik lebih dari 200% dari tahun sebelumnya. 


Lonjakan ini menjadi indikator penting bahwa KAI bukan hanya sekadar moda 

transportasi, tetapi juga bagian integral dari sistem pangan nasional.

Peningkatan volume angkutan hasil perkebunan dan pupuk ini 

mencerminkan dua hal penting.


Pertama, efisiensi dan keandalan moda transportasi 

kereta api dalam menjangkau berbagai daerah produksi.

Kedua, adanya komitmen 

yang serius dari KAI dalam memperkuat ekosistem pertanian dan perkebunan, yang 

pada gilirannya akan mendukung stabilitas harga dan ketersediaan pangan nasional.


Sebagai individu yang peduli terhadap isu ketahanan pangan, saya melihat 

langkah-langkah KAI ini sangat tepat dan patut diapresiasi. Penggunaan kereta api 

dalam distribusi pangan tidak hanya lebih hemat biaya untuk pengangkutan jarak 

jauh, tetapi juga jauh lebih ramah lingkungan karena menekan emisi karbon


Dibandingkan moda darat lainnya seperti truk. Ini sejalan dengan prinsip 

keberlanjutan yang harus diusung dalam pembangunan sektor pangan di masa 

depan.


Lebih dari itu, peningkatan angkutan pupuk menunjukkan peran strategis 

KAI dalam memastikan produktivitas pertanian. Ketersediaan pupuk secara merata 

dan tepat waktu sangat berpengaruh pada hasil panen petani. Dalam hal ini, KAI 

telah memfasilitasi kelancaran pasokan pupuk ke daerah-daerah pertanian yang 

membutuhkan, sehingga mendukung petani untuk tetap produktif.


Namun demikian, saya juga berpendapat bahwa peran ini perlu terus 

diperluas. Pemerintah dan KAI perlu memperkuat investasi pada infrastruktur 

logistik seperti pembangunan stasiun kargo di dekat sentra produksi, penyediaan 

fasilitas penyimpanan modern, serta digitalisasi sistem logistik untuk memantau 

dan mengatur distribusi secara real time.


Tak kalah penting, kolaborasi lintas sektor 

antara KAI, perusahaan perkebunan, produsen pupuk, serta pemerintah daerah 

harus diperkuat agar sistem logistik pangan menjadi lebih terintegrasi dan responsif 

terhadap kebutuhan di lapangan.


Secara keseluruhan, langkah-langkah KAI dalam mendukung distribusi 

hasil perkebunan dan pupuk adalah contoh nyata sinergi antara BUMN dan sektor 

pertanian. Ini menjadi bukti bahwa modernisasi sektor transportasi dapat menjadi 

motor penggerak ketahanan pangan Indonesia yang lebih kuat, efisien, dan berkelanjutan.